Jumat, 29 April 2016

kau.. panas di kening, dingin di kenang

kita saling kenal, tapi tak saling menyapa.. bukan aku tak mau menyapamu, aku lebih memilih untuk diam seribu bahasa daripada aku keluarkan satu kata dari mulutku namun berubah menjadi seribu kesalahan di matamu. bukan ku tak punya nyali untuk menyapamu, namun sekedar untuk menatapmu saja aku harus lebih bisa meneguhkan hati. mungkin lebih mudah untukmu mencintai semua orang daripada harus melupakan seseorang. aku tak tahu siapakah orang beruntung yang bisa menyentuh inti hatimu, namun aku tahu siapa orang yang hanya ingin datang saja tanpa tahu cara pamit yang benar dari sisimu. kita tak sengaja dipertemukan. aku tak tahu kenapa takdir berkata lain? bisakah aku menyentuh inti hatimu? bisakah kau menyadari perasaanku? ah, rasanya sulit. kau tak pernah tau bagaimana caranya aku baik-baik saja tanpamu.. kau tak mau tahu apa yang kurasa setelah aku lebih memilih untuk diam seribu bahasa kepadamu. pernahkah aku ada di fikiranmu wala hanya selintas kilat saja? tahukah kau? kau selalu panas di keningku dan dingin di kenangmu..

Rabu, 02 Oktober 2013

tidak terasa sudah sembilan bulan aku sendiri setelah kepergian mu yang tanpa alasan yg jelas. entah mengapa aku masih menangisi kepergianmu . walau bukan dengan air mata, namun hati ini masih menangisi kepergianmu yg sebenarnya tak aku inginkan.. tuhan.. mengapa ini terjadi kepada ku? di saat aku mulai percaya dan mulai berkata bahwa aku mencintainya,mengapa tidak kau matikan saja perasaanku ini sebelum semuanya berlanjut dan menyisakan luka yang tak ada obatnya? inikah rencanamu tuhan?. aku hanyalah seorang gadis remaja, yang ingin merasakan dicintai oleh lawan jenisku. mengapa disaat itu semua terjadi, malah semua berubah menjadi cerita seram yang tak ingin ku alami dan tak ingin ku bayangkan?. seketika itu perasaanku berubah menjadi sakit. aku tak mempercayai cinta lagi. dan aku tak ingin menjalin hubungan istimewa lagi dengan lelaki manapun. kau tahu ? aku amat sangat mencintaimu.. tahukah engkau? tiada satupun lelaki yg mengisi relung hatiku setelah kepergianmu.. ya, memang semua terlihat sangat berlebihan.. aku terlihat sangat lemah tak berdaya. seperti seorang petinju yg habis di kalahkan oleh lawaannnya di ring tinju.. namun itulah kenyataannya. kenyataan yang sangat pahit. aku rapuh,aku hancur tak berwujud.. kepingan luka ini terbang menghilang terbawa angin yg berhembus kencang. angin itu melintasi telinga ku dan berkata engkau sudah bahagia dengan wanita diluar sana.. memang itu sangat cepat. cepat sekali dan hanya membuat ku sedih dan menangis. ya.. menangis lagi dan lagi. tak ada yg bisa ku ungkapkan dengan ucapan. aku hanya bisa mengungkapkan dengan tangisan dan isyarat mataku yang sedari tadi hanya bisa mengeluarkan air mata.. mulut ku pun tak bisa mengeluarkan suara. bibirku terkunci.. otakku hanya bisa mencerna dirimu. fikiranku hanyalah kamu dan bayangan indah saat bersamamu.. kini tak ada lagi suara serakmu di ujung telepon.. tak ada lagi sapaan selamat pagi darimu.. tak ada lagi ucapan sayang darimu.. dan.. aku tak bisa lagi merengek bagaikan anak kecil yg menginginkan mainan .. yaa .. kau memperlakukanku seperti anak kecil.. anak kecil yang takut kehilangan seseorang yang disayanginya.. itulah aku.. namun kini aku mengerti.. mengapa tuhan menghadirkan cinta untukku, lalu menghilangkannya kembali.. agar aku percaya bahwa tiada yang abadi.. setiap pertemuan pasti ada perpisahan.. walaupun aku sangat membenci perpisahan.. namun engkau menyadariku.. kini kau telah mematikan cintaku untuk mu.. selamat tinggal sayang.. kini kau bahagia dengan dia.. seseorang yang telah kau pilih menjadi kekasih hatimu. biarkan aku disini terpuruk dan rapuh menanti seorang lelaki mengulurkan tangannya dan menghapus air mataku lalu berkata " bangunlah.. tinggalah direlung hatiku yang paling dalam.. kau akan merasa nyaman dan tak akan sakit sedikitpun" ya.. walau entah kapan .. namun aku yakin itu pasti akan terjadi.. karena disetiap penantian,pasti akan ada yang datang..